Langsung ke konten utama

Ketika Tuhan Menyalip Rencana Kita.


Kita pernah saling bertukar pendapat tentang baju apa yang akan kita gunakan ketika resepsi pernikahan kita nanti. Apakah baju adat dari mu ataukah baju adat dari daerah ku.
Bahkan aku pernah belajar melafazkan ikrar suci serah terima ijab kabul atas nama mu.

Kita pernah saling berencana seperti apa kehidupan kita setelah hidup bersama nanti. Bahkan kita sudah menyiapkan nama anak kita berdua nanti. Masa itu adalah masa terindah dalam hidup ku yang kurasa sampai saat ini.

Bertahun-tahun bersama merencanakan segala nya hancur begitu saja dengan cara Tuhan Menyalip Rencana Kita. Aku terlalu percaya diri bahwasanya kau akan menjadi kekasih ku sampai maut yang akan memisahkan kita. Nyatanya kisah kita hanya sampai dalam tahap perencanaan.

Kita pernah saling berencana, di kota mana kita akan tempati pergi "honeymoon". Kita pernah berencana di daerah siapa kita akan tinggal. Di daerah ku, ataukah di daerah tempat kelahiran mu. Aku pun sampai teringat kata-kata mu dulu, bahwasanya kau akan ikut kemana pun aku membawa mu. 

Kita pernah berangan-angan, jenis kelamin apa yang kita mau untuk anak pertama kita nanti. Aku mau perempuan sebab aku tak memiliki saudara perempuan. Dan kamu menjawab, aku yang mana saja, tergantung takdir Tuhan. Dan akhirnya Tuhan Menyalip Rencana Kita lagi.

Sekian lama kita bersama mempersiapkan segala sesuatunya, akhirnya kandas begitu saja tanpa tersisa dan tanpa jejak. Aku menangisi kepergian mu. Aku tangisi kegagalan segala rencana kita. Namun aku tak ingin melawan nya, karena semua ini pasti rencana terbaik Tuhan. Dalam jangka waktu yang lama aku belajar untuk mengikhlaskan kehilangan jejak dirimu. Entah ikhlas ku ini murni karena inginkan kebahagiaan untukmu ataukah murni karena pasrah. Sebab tidak ada gejala yang begitu nyata yang aku rasakan akan kehilangan jejak dirimu. 

Kau tahu, semenjak kehilangan jejak mu. Aku berusaha keras untuk bisa menerima bahwa bayangmu telah ada yang menemaninya saat ini. Aku merasakan "kese"pian disaat aku benar-benar dalam keadaan sendiri. Tak tahu harus bagaimana untuk membuka hati dalam kisah yang baru lagi. Karena yang hadir nyatanya tidak sungguh-sungguh ingin mencintai melainkan hanya sekedar singgah.

                                           Kore, 14 November 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi 100 judul skripsi jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir

1. Analisis Komparatif Terhadap Konsep Keadilan Sosial dalam Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Jalalain. 2. Peran Tafsir Al-Qur'an dalam Membentuk Identitas Muslim Minoritas: Studi Kasus pada Muslim di Amerika Serikat. 3. Interpretasi Tafsir Al-Qur'an tentang Hak Cipta dalam Konteks Digital Rights Management. 4. Tafsir Ayat-Ayat Tentang Teknologi: Perspektif Al-Qur'an dalam Konteks Penggunaan Sosial Media. 5. Kajian Eksploratif terhadap Konsep Nuklir dalam Tafsir Al-Qur'an: Implikasi untuk Kebijakan Energi. 6. Peran Tafsir Al-Qur'an dalam Membangun Kesadaran Lingkungan: Studi Kasus pada Ayat-Ayat yang Berkaitan dengan Perlindungan Hewan. 7. Analisis Konseptual tentang Konsep Kesehatan Mental dalam Tafsir Al-Qur'an: Pendekatan Psikologis dan Spiritual. 8. Eksplorasi Konsep Pariwisata dalam Tafsir Al-Qur'an: Implikasi untuk Pengembangan Pariwisata Berbasis Budaya. 9. Kajian Hermeneutik terhadap Aspek-Apek Gender dalam Tafsir Al-Qur'an: Perspektif Kritis Femini...

Memulai dengan Termux: Panduan Lengkap untuk Pengguna Android

Pernyataan untuk masa lalu dan Masa kini

Keluh kesah yang selalu ingin aku utarakan. Untuk masa lalu . "Hahahahaha, kisah ku. Apa kabar mu dulu. Aku merindukan waktu-waktu berharga kita dulu. Jauh sebelum aku mengenal masa kini. Jauh sebelum aku mengenal kata Cinta. Aku menyesal pernah sia-siakan kesempatan waktu itu. Aku telah salah memilih cara bersosial. Tapi aku pun merasa bangga karena masa itu pernah aku lewati, setidaknya aku bisa pelajari hikmah apa dari masa itu". Untuk para teman yang pernah hadirkan sedikit kisah kasih. "Apakah di benak kalian tak sedikitpun mengingat akan kebersamaan kita dulu. Aku paham akan kehidupan kalian yang sekarang. Tapi apakah sudah hilang kisah cinta yang kalian ceritakan dulu. Apakah sudah pudar tawa kita bersama dulu. Tak adakah bekas atau pun sisa-sisa dari kenangan itu dalam ruang hati kalian meskipun hanya secuil. Kadang aku bertanya, apakah memang tak ada hubungan yang abadi. Secangkir kopi yang kalian berikan kepada ku dulu, sampai saat ini masih aku sediakan dikala...

Aplikasi Kamus Kosa Kata Bahasa Kore V.2 Mode Offline - Rilis

Kore adalah salah satu nama desa, bahkan salah satu suku yang ada di indonesia, Desa tersebut berada di Kecematan Sanggar, Kabupaten Bima. Bahasa Kore adalah salah satu bahasa astronesia yang berada di Nusa Tenggara Barat, Bahasa ini sudah tidak lagi di gunakan akibat masa transisi peralihan penggunaan bahasa Kore menjadi bahasa Bima oleh masyarakatnya, akibat peralihan tersebut sehingga penuturnya sampai sekarang hanya sisa beberapa orang saja atau mungkin sekarang sudah tidak ada yang bisa menggunakan bahasa tersebut. Tujuan pembuatan aplikasi ini untuk melestarikan, mendokumentasikan bahasa tersebut agar tidak hilang ditelan zaman, jika masih ada penutur atau pengguna aplikasi ini yang masih bisa menggunakan bahasa tersebut, kami berharap agar bisa mengambil banyak kosa kata atau membuat dalam bentuk kamus lengkap.  Panduan install. Download Klik disini =>  Kamus Bahasa Kore Jika ada notifikasi seperti gambar dibawah ini, klik detail selengkapnya dan klik ok, Aplikasi in...