Langsung ke konten utama

Stop pacaran, Jika ingin menikah, Mari.!


Jika ada yang mendekati lalu menyatakan perasaannya, jawab saja. Aku ingin "Stop pacaran, jika ingin menikah, mari".

Milenial kini telah banyak berubah dari segala hal. Mulai dari fashion yang telah kekinian hingga sampai ke cara mereka mengungkapkan perasaan nya. Entah ini sebuah fenomena positif atau hanya mengikuti trend saja. Ketika banyak artis berbondong-bondong "Hijrah" Milenial pun ikut berhijrah. Namun masih ada beberapa hal kenapa "Hijrah" nya Milenial sekarang hanya ikut arus, karena masih mencintai dunia dengan cara ber "Pacaran".

Bukankah hal itu jelas-jelas dilarang. Karena pada hakikatnya mencintai dengan pacaran itu akan menghadirkan banyak kerugian. Salah satu waktu dan salah duanya ialah tenaga dan pikiran. Seolah-olah dunia milik berdua namun lupa fitrahnya sebagai manusia untuk saling menjaga diri dari fitnah manusia lainnya akibat dari pacaran itu sendiri.

Aku menulis hal ini dikarenakan pernah merasakan dan banyak para Milenial yang merasakan kerugian yang di hasilkan dari status pacaran. Hasilnya nihil. Yang ada malah kecewa dan putus asa.

Milenial saat ini banyak yang sudah "hijrah". Entah ikut trend atau memang keinginan dari hati. Namun tak sedikit pula, mereka memanfaatkan "hijrah" nya untuk tetap bisa berpacaran. Katanya saling ta'aruf tapi caranya sama dengan orang yang pacaran. Boncengan kiri kanan, berpegang tangan. Bukankah hal itu jauh dari syarat untuk menjalani ta'aruf. Niatnya ingin Hijrah namun kebiasaan untuk berpacaran tidak bisa di tinggalkan.

Para pelaku hijrah yang ikut-ikutan rasanya hanya menutupi kebiasaan buruk mereka dengan bersembunyi di balik kata Hijrah. Hijrah dengan berpenampilan syar'i menutup aurat dan memakai pakaian yang syar'i tapi hati dan pikiran tetap ingat dunia.

Bukankah pacaran setelah menikah adalah sesuatu yang lebih baik. Bisa bermesraan sepuas hati tanpa ada yang melarang. Bahkan pacaran setelah menikah adalah sesuatu hal yang bisa membuat orang lain iri karena "romantis" nya.

Untuk para Milenial, jangan pernah bersembunyi di balik kata "Hijrah" nya dirimu dengan masih melakukan hubungan pacaran. Sebab sanksi sosial nya akan kena kepada yang benar-benar hijrah.

Jika ingin mencari "pacar" yang sesuai keinginan mu. Jangan pernah kau pinta dalam do'a mu. Karena Tuhan hanya mengabulkan do'a sesuai kebutuhan mu bukan sesuai keinginan mu.

Jika ada yang mengajakmu pacaran, jawab saja kalau dirimu sudah "Stop pacaran, jika ingin menikah, mari".

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aplikasi Kamus Kosa Kata Bahasa Kore V.2 Mode Offline - Rilis

Kore adalah salah satu nama desa, bahkan salah satu suku yang ada di indonesia, Desa tersebut berada di Kecematan Sanggar, Kabupaten Bima. Bahasa Kore adalah salah satu bahasa astronesia yang berada di Nusa Tenggara Barat, Bahasa ini sudah tidak lagi di gunakan akibat masa transisi peralihan penggunaan bahasa Kore menjadi bahasa Bima oleh masyarakatnya, akibat peralihan tersebut sehingga penuturnya sampai sekarang hanya sisa beberapa orang saja atau mungkin sekarang sudah tidak ada yang bisa menggunakan bahasa tersebut. Tujuan pembuatan aplikasi ini untuk melestarikan, mendokumentasikan bahasa tersebut agar tidak hilang ditelan zaman, jika masih ada penutur atau pengguna aplikasi ini yang masih bisa menggunakan bahasa tersebut, kami berharap agar bisa mengambil banyak kosa kata atau membuat dalam bentuk kamus lengkap.  Panduan install. Download Klik disini =>  Kamus Bahasa Kore Jika ada notifikasi seperti gambar dibawah ini, klik detail selengkapnya dan klik ok, Aplikasi in...

Jejak Kerajaan Sanggar: Transisi Pusat Pemerintahan dan Catatan Perjalanan Sejarahnya

Asia Tenggara memang menjadi pusat aktivitas perdagangan yang signifikan pada periode tersebut, terutama karena letak geografisnya yang strategis dan keragaman produk ekspor yang dimilikinya. Sumbawa, meskipun buktinya sedikit, juga turut serta dalam perdagangan tersebut. Pulau ini terkenal karena kekayaan alamnya, terutama kayu secang/sapan, yang menjadi salah satu komoditas utamanya. Selain kayu secang/sapan, Sumbawa juga menghasilkan berbagai produk ekspor lainnya seperti beras, lilin lebah, madu, sarang burung walet, garam, kapas, dan bahkan kuda berkualitas tinggi. Wilayah Sumbawa, termasuk Bima, Kore (Sanggar), dan Sumbawa Barat, menjadi tujuan bagi para pembeli yang mencari kuda berkualitas tinggi. Meskipun Sumbawa bukanlah pusat perdagangan utama seperti Jawa, tetapi orang Sumbawa dikenal dalam perdagangan maritim dan menjadi bagian dari jaringan perdagangan yang meluas di Asia Tenggara. Peran Makassar sebagai pusat perdagangan yang penting di Sulawesi Selatan memang sangat sig...

Insiden Serangan Pisau di Sydney: Ketegangan di Tengah Kekhawatiran akan Keamanan

Sebuah insiden serangan pisau baru-baru ini di Sydney telah mengguncang Australia dan memicu kekhawatiran akan keamanan di tengah-tengah masyarakat. Insiden ini kembali menyoroti tantangan yang dihadapi pihak berwenang dalam mencegah serangan teroris di negara tersebut. Kejadian itu terjadi pada hari Kamis sore, di pusat kota Sydney, ketika seorang pria bersenjatakan pisau mulai menyerang orang-orang di jalan. Polisi segera merespons panggilan darurat dan tiba di tempat kejadian untuk menangani situasi tersebut. Menurut laporan, seorang wanita tewas dalam serangan itu, sedangkan beberapa orang lainnya mengalami luka-luka. Polisi segera menangkap tersangka, seorang pria berusia 24 tahun yang telah dikenal oleh otoritas karena keterlibatannya dalam aktivitas terorisme sebelumnya. Sementara investigasi tentang motif serangan tersebut masih berlangsung, polisi mengatakan bahwa serangan itu diyakini terkait dengan ekstremisme. Otoritas keamanan juga telah mengonfirmasi bahwa tersangka memil...

Kajian Botani, Kegunaan, dan Budidaya Alstonia scholaris (Pulai): Menelusuri Warisan Alam dan Kearifan Lokal dalam Pengobatan Tradisional

Nama Ilmiah:  Alstonia scholaris´ (L.) R. Br. **Nama Daerah**:  - Kayu Kita (Bhs. Tontemboan) - Kayu Telor (Bhs. Minahasa) **Nama Asing**:  - Devil’s tree, Ditta bark tree (I) - Chatian, Saitan-ka-jhad, Saptaparna (IP) - Co tin pat, Phayasattaban (T) **Famili**: Apocynaceae **Sinonim**:  - Echites scholaris L. - E. pala Ham. - Tabernaemontana alternifolia Burm. **Nama Simplisia**: Alstoniae Cortex (kulit kayu dan cabang). **Pertelaan**:  Pohon dengan tinggi 20-25 m. berbatang lurus dengan diameter dapat mencapai 60 cm, percabangan mengarpu, bergetah putih, rasanya sangat pahit. Daun tunggal, tersusun berkarang 4-9 helai, bertangkai yang panjangnya 7,5-15 mm, bentuk daun lonjong sampai lanset atau lonjong sampai bulat telur sungsang, permukaan atas licin, permukaan bawah agak pucat, tepi daun rata, pertulangan daun menyirip, panjang 10-23 cm, lebar 3-7,5 cm. **Perbungaan**: Majemuk tersusun dalam malai yang bergagang panjang, keluar dari ujung tangkai. Bunga memi...

Apa itu bitcoin halving?

Bitcoin Halving  adalah peristiwa yang terjadi setiap empat tahun sekali di jaringan Bitcoin. Blockchains membutuhkan waktu sekitar 4 tahun untuk membuka 210.000 blok lagi, sebuah standar yang ditetapkan oleh pencipta blockchains  untuk terus  mengurangi tingkat pengenalan mata uang. Awalnya, ketika Bitcoin diluncurkan pada tahun 2009, para penambang menerima hadiah sebesar 50 bitcoin untuk setiap blok yang berhasil di Tambang. Namun, setelah acara halving pertama pada tahun 2012, hadiah ini dikurangi menjadi 25 bitcoin per blok. Halving berikutnya terjadi pada tahun 2016 dan 2020, yang selanjutnya dikurangi menjadi 12,5 bitcoin dan kemudian menjadi 6,25 bitcoin. Tujuan Dari Bitcoin Halving  Tujuan dari Bitcoin halving adalah untuk mengontrol pasokan bitcoin baru yang memasuki sirkulasi dan untuk memastikan bahwa total pasokan bitcoin dibatasi. Dengan mengurangi laju penciptaan bitcoin baru, peristiwa pengurangan sebagian membantu menjaga kelangkaan dan mencegah infl...