Langsung ke konten utama

Berakhir tanpa jejak


Lagi dan lagi, kisah yang bertahun-tahun kandas begitu saja hanya dalam sekejap mata tanpa aku tahu sebab kesalahan yang aku lakukan. Kemesraan yang selama ini dilihat oleh orang banyak ternyata hanyalah sebuah kebohongan belaka. Hubungan yang selama ini di anggap baik-baik saja nyata di penuhi sandiwara.

Aku menetapkan hatiku padanya disaat wanita lain tak memberikan kesempatan kepada ku untuk membuka hati dari kisah yang dulu melukai ku. Awalnya aku mengenal satu sampai enam orang wanita sebelum dirinya. Tapi tak ada yang bisa memberikan kesempatan untuk diriku mencintai sebagaimana hakikatnya cinta. Seiring waktu berjalan, kami mengenal satu sama lain. Komunikasi kami selalu intens. Tiap saat kita berdua saling bertanya kabar. Karena dia berada di kota dan aku di pelosok desa saat itu. Aku selalu berusaha melupakan kisah yang pernah menyakiti hatiku lewat komunikasi dengan dirinya. Meskipun terkadang dia mengatakan aku mendekatinya karena sekedar pelarian dari cerita masa laluku. Tapi nyatanya aku pun telah mulai mencintainya saat itu.

Kau tahu, pertemuan pertama kali kami. Aku dan dirinya saling salah tingkah. Aku mencintai sosok dirinya karena ingin membuktikan bahwa aku bisa keluar dari bayang-bayang masa laluku yang saat itu masih menghantui ku. Apakah dia juga ingat saat aku pertama kali datang menjemput dirinyapertama kali di rumah nya saat dia datang liburan dulu. Aku tertantang saat itu. Dan aku pun bisa melewatinya.

Tiba saatnya untuk dia mempertanyakan kejelasan hubungan kami. Aku pun menjawab, 

"aku tak ingin menjalin hubungan dengan ikatan pacaran dikarenakan aku tak ingin rasa sakit yang aku alami sebelum aku mengenal dirimu terulang kembali. Kita berdua saling berkomitmen untuk menjaga hubungan ini sampai aku datang untuk melamar dirimu". 

Apakah dia ingat jawaban itu, kita berdua memang tak pernah ada status pacaran karena tujuan awal aku mendekati dirinya memang bukan untuk berpacaran melainkan untuk menjalin hubungan yang lebih serius. Kita berdua berkomitmen untuk menjalani hubungan ini ke jenjang yang lebih serius. Dia mengiyakan hal itu dan aku pun mengiyakan. Kita berdua sepakat untuk saling mengenal lebih jauh karakter satu sama lain dan bisa menerima kekurangan satu sama lain pula.

Tiba menjelang hari wisuda nya, dia meminta aku untuk hadir di acara bahagia nya itu. Aku berusaha sebisa mungkin untuk bisa hadir. Setiap kali kami komunikasi selalu dia tanyakan apakah aku bisa hadir di acara wisuda nya atau tidak. Aku tidak berjanji untuk hadir tapi aku berusaha untuk bisa hadiri acara wisuda nya dia. Satu hari menjelang acara itu, aku berangkat dari rumah menuju kota dimana dia menuntut ilmu. Tanpa aku kabari kalau aku akan hadir di acara wisuda nya. Sepanjang perjalanan dia menghubungi ku dan aku tak pernah menghiraukan karena aku ingin memberikan kejutan untuk dirinya, yah sekedar hadiah kecil untuk kelulusan nya. Sesampainya aku di kota menjelang malam hari baru aku mengangkat telepon nya yang dari tadi berdering tanpa henti. Aku masih ingat bagaimana ekspresi bahagia nya saat itu. Dia memintaku untuk menemani pergi jalan-jalan sembari menikmati keindahan suasana malam kota tempat dia menuntut ilmu. Tiba hari nya kau di wisuda, aku tak pernah menyangka akan bisa ada di antara ratusan orang yang hadir di acara wisuda saat itu. Ketika dia keluar dengan memakai toga dan piala penghargaan, aku pun ikut bangga atas pencapaiannya. Dari ratusan wisudawati saat itu pandangan ku hanya tertuju padanya. Aku langsung terbayang akankah kecantikan nya saat itu akan lebih,  terpancar ketika kami menikah nanti. Aku melihat aura kebahagiaan yang begitu besar saat itu di wajah nya. Wajar sih karena hari itu hari yang di idam-idamkan selama masa studi nya kurang lebih 4 tahun. Dan ending nya aku pun dia panggil untuk ikut berfoto bersama dengan kedua orangtua nya.

Satu tahun berjalan. Dia ingin kembali ke rumahnya. Dia meminta aku untuk bisa menjemput nya dan aku mengiyakan. Kau tahu yang ku lewati saat itu, hujan deras aku lewati untuk bisa sampai di kota. Jarak jauh aku tempuh dengan waktu yang singkat. Saking bahagianya diriku untuk bisa bersama dirinya melakukan perjalanan jauh hanya untuk bisa bercerita banyak bersama dia di sepanjang perjalanan pulang. 

Kau ingat momen apa yang kita alami di perjalanan pulang kita saat itu. Kami kehujanan, yah sepanjang perjalanan kami berdua basah kuyup. Sesekali kami mampir di toko-toko untuk berteduh meskipun sudah basah. Yang aku khawatirkan saat itu adalah sakit yang di derita oleh nya kapan saja bisa kambuh  Akhirnya setelah drama basah kuyup sampailah kami di rumahnya Dan yang aku khawatirkan terjadi juga. Sakit yang dia derita kambuh, tapi aku sedikit lega karena meskipun dia sakit setidaknya kami sudah sampai dirumah nya. Aku pamit ke orangtua nya untuk pulang. Biarkan dirinya istirahat karena kondisi nya yang tidak memungkinkan saat itu. Sepanjang perjalan pulang aku selalu khawatir dengan keadaannya. Meskipun aku tahu dia akan sembuh secepat dia sakit.

Waktu berlalu begitu saja, kami telah melewati banyak hal. Tentang air mata, perjuangan, cibiran orang-orang terdekatnya tentang diriku, tidak direstuinya hubungan kami berdua dan masih banyak lagi. Tapi kami tetap bisa menjaga hubungan ini sebagaimana janji kami saat saling berkomitmen untuk saling berjuang demi satu kata, yakni menikah. 

Kadang dirinya jenuh, bosan bahkan dia sering mengutarakan perasaannya yang semakin hari semakin berkurang. Dia bilang hal itu di karenakan sifat aku yang tidak dia suka. Aku pun berjanji untuk memperbaiki hal itu demi tujuan kami untuk hidup bersama. Kadang dia libatkan orang-orang di masa lalu nya di saat kami bercerita, kau bilang itu candaan dan aku pun memahaminya. 

Dan terkadang aku pun kembali mengingat kisah ku dengan masa lalu ku. Yang membuat aku semakin yakin untuk secepatnya menikah dengan dia. Aku pernah tak tahu arah ketika sakit hati. Dan aku tak ingin hal itu terulang kembali. Aku berjanji untuk segera melamarnya namun janji itu ternyata tidak berjalan seperti apa yang di inginkan.

Setiap saat ada saja masalah yang muncul antara aku dan dia Entah itu dari dia atau dari diriku. Namun aku tetap yakin bahwa diriku akan benar-benar menikah dengan dirinya setelah apa yang telah kami lewati bersama selama ini. Aku berjuang meyakinkan keluarga ku akan bagaimana dirinya dan perlahan kedua orangtuaku mulai menyukai kehadirannya. Tapi ternyata di saat yang bersamaan pihak keluarga nya ingin hubungan kami berakhir.

Aku di pandang sinis oleh keluarga nya saat itu tapi aku tetap pada pendirian ku. Bahwa aku akan hidup bersama dengan dirinya bukan dengan keluarga nya. Aku hampir menyerah dengan segala permasalahan ketidaksukaan keluarga nya akan diriku. Tapi dia selalu mengatakan pada ku saat itu untuk jangan menyerah dengan segala cobaan itu. Dan aku pun kembali untuk bisa menerima segala ketidaksukaan keluarga nya terhadap diriku. Aku berpikir tak elok rasanya jika cinta tanpa ada restu dari orangtua. Disaat yang bersamaan aku kembali meneteskan air mata. Mempertanyakan apakah kesalahan diriku selama ini sehingga aku tak pernah bisa benar-benar merasakan kebahagiaan yang aku inginkan.

Waktu berlalu begitu cepat.  Tak terasa aku dan dia telah melewati banyak hal bersama. Canda tawa dengan dirinya. Tertawa bersama dengan teman-teman nya hingga duduk berdua sampai menangis bersama pun pernah kami lewati. Aku merasa tertantang untuk menjalani hubungan ini. Dan aku pun semakin lama semakin merasa bahwa dirinya adalah jodohku. Karena dari sekian banyak hal yang selama ini membuat aku menangis tak pernah membuat perasaan ku berkurang sedikitpun. Dia sering berucap padaku bahwa dirinya sudah tak bisa mencintai diriku seperti dulu lagi. Tapi tak pernah ucapan seperti itu membuat perasaan ku terhadap dirinya berkurang melainkan semakin membuat aku yakin bahwa dirinya di takdirkan untuk menjadi seorang yang menemani ku nanti di dalam akad yang aku impikan.

Aku dan dia mulai sibuk. Dia dengan kesibukannya dan begitupun aku dengan kesibukan ku. Kadang aku kerja kadang aku berjualan. Sedangkan dia sedang sibuk dengan urusan yang ada di kampung halaman nya. Sesekali dia datang ke rumah ku untuk bercanda ria. Makan bersama dengan ku lalu kembali pulang ke rumahnya. Aku mulai merasakan perbedaan sikap yang dia tunjukkan. Namun aku mengabaikan hal itu karena aku pikir mungkin karena kurangnya komunikasi akhir-akhir ini disebabkan dia sibuk makanya ada perasaan yang berbeda dari dirinya. Aku abaikan hal itu dan aku maklumi.

Namun ternyata, tiba-tiba dia mengirimkan chat yang berisi hal-hal yang di luar dugaan ku. Ternyata dia sudah lama ingin mengakhiri hubungan nya denganku. Tapi dia tidak bisa karena faktor kasihan terhadap diriku. Seketika itu pun air mata ku kembali menetes setelah dia sendiri yang datang untuk menghentikannya saat awal aku mengenal dirinya. Setelah waktu yang terbuang kurang lebih 3 tahun dia mengutarakan perasaannya yang semakin lama semakin berkurang terhadap diriku. Aku hanya tidak tahu saja harus bagaimana aku agar bisa mengembalikan kembali perasaannya yang seperti dulu lagi.

Aku hanya tidak siap jika untuk merasakan sakit hati lagi. Juga tidak siap jika dalam beberapa bulan kedepan harus terbiasa tanpa kabar dari dirinya. Sakit hati sudah pasti namun bukan hal itu yang aku sayangkan. Jika memang perasaannya yang berkurang terhadap diriku sudah lama ada kenapa mesti menunggu waktu 3 tahun lamanya untuk bisa mengungkapkan. Tak adakah sama sekali rasa itu di hatinya. Sudahkah hilang segala kenangan yang kita lewati selama ini. Jika iya, kesalahan seperti apa yang aku perbuat sehingga dirinya kembali membuka luka lama yang pernah aku rasakan lewat kisah ku bersama dirinya.

Disaat aku benar-benar berjuang untuk bisa segera menikahinya disaat itu pun dia menghancurkan semua angan-angan ku. Ternyata selama ini hanyalah sebuah omong kosong belaka yang dia tunjukkan. Ternyata selama ini aku hanya mencintai sosok yang aku idamkan lewat dirinya.

Terimakasih untuk 3 tahun yang kita lewati. Luka yang kau sembuhkan dulu ternyata kembali kau gores untuk yang kesekian kalinya dalam waktu yang sama. Aku takkan dendam akan dirimu namun aku akan mengenang dirimu sampai kapanpun. Perasaan sakit yang telah kau obati dulu lalu kau sakiti lagi dengan caramu sungguh tak bisa aku terima.

Semoga aku yang kau buang saat ini bisa melihat kebahagiaan mu nanti dengan orang pilihan mu. Aku rela namun aku tak pernah ikhlas untuk menerima segala rasa sakit yang kau hadirkan kembali dalam diriku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

100 Rekomendasi Judul Skripsi untuk Jurusan Ilmu Hadis yang mungkin jarang dibahas

1. "Analisis Sanad dan Matan Hadis-hadis tentang Etika Bisnis dalam Kitab Sunan Abu Dawud" 2. "Kajian Terhadap Pembatasan Syarat Sanad dalam Kitab-kitab Hadis Ibnu Majah" 3. "Studi tentang Perbandingan Metode Takhrij Hadis antara Imam Muslim dan Imam At-Tirmidzi dalam Kitab-kitab Mereka" 4. "Analisis Kritis terhadap Manhaj Ilmu Hadis dalam Kitab Al-Mustadrak karya Al-Hakim" 5. "Penggunaan Istilah 'Mawquf' dalam Hadis-hadis tentang Fiqih Zakat Menurut Imam Ahmad bin Hanbal" 6. "Kritik terhadap Metode Takhrij Hadis Imam Al-Bukhari dalam Kitab Shahih-nya" 7. "Analisis Penerimaan Hadis-hadis dalam Kitab Al-Muwatta Imam Malik di Kalangan Ulama Madzhab Maliki" 8. "Studi tentang Manhaj Penyusunan Musnad Imam Ahmad bin Hanbal dalam Kumpulan Hadis-hadisnya" 9. "Pembahasan Mengenai Ilmu Musthalahul Hadis dalam Kitab-kitab Karya Al-Khatib Al-Baghdadi" 10. "Kajian terhadap Hadis-hadis tentang Eti...

Aplikasi Kamus Kosa Kata Bahasa Kore V.2 Mode Offline - Rilis

Kore adalah salah satu nama desa, bahkan salah satu suku yang ada di indonesia, Desa tersebut berada di Kecematan Sanggar, Kabupaten Bima. Bahasa Kore adalah salah satu bahasa astronesia yang berada di Nusa Tenggara Barat, Bahasa ini sudah tidak lagi di gunakan akibat masa transisi peralihan penggunaan bahasa Kore menjadi bahasa Bima oleh masyarakatnya, akibat peralihan tersebut sehingga penuturnya sampai sekarang hanya sisa beberapa orang saja atau mungkin sekarang sudah tidak ada yang bisa menggunakan bahasa tersebut. Tujuan pembuatan aplikasi ini untuk melestarikan, mendokumentasikan bahasa tersebut agar tidak hilang ditelan zaman, jika masih ada penutur atau pengguna aplikasi ini yang masih bisa menggunakan bahasa tersebut, kami berharap agar bisa mengambil banyak kosa kata atau membuat dalam bentuk kamus lengkap.  Panduan install. Download Klik disini =>  Kamus Bahasa Kore Jika ada notifikasi seperti gambar dibawah ini, klik detail selengkapnya dan klik ok, Aplikasi in...

100 judul skripsi untuk jurusan Ekonomi dengan pendekatan metodologi kualitatif dan kuantitatif

Metodologi Kualitatif: 1. "Analisis Kualitatif tentang Pengaruh Kebijakan Moneter terhadap Pertumbuhan Ekonomi" 2. "Studi Kasus Kualitatif tentang Dampak Globalisasi terhadap Pekerja Informal di Negara Berkembang" 3. "Pendekatan Kualitatif terhadap Penilaian Kesejahteraan Masyarakat dalam Program Bantuan Sosial" 4. "Analisis Kualitatif tentang Strategi Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Daerah Perkotaan" 5. "Studi Kasus Kualitatif tentang Perubahan Perilaku Konsumen terhadap Perubahan Harga" 6. "Pendekatan Kualitatif terhadap Dampak Pembangunan Infrastruktur terhadap Lingkungan Hidup" 7. "Analisis Kualitatif tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Investasi Swasta di Sektor Pariwisata" 8. "Studi Kasus Kualitatif tentang Peran Bank Syariah dalam Pengembangan Ekonomi Mikro" 9. "Pendekatan Kualitatif terhadap Strategi Pengentasan Kemiskinan di Pedesaan" 10. "Analisis Kualit...

Mencintaimu dalam dunia yang berbeda

Waktu berlalu begitu saja tanpa tersisa jejakmu sama sekali dalam pandangan ku. Seolah-olah kau hanyalah ilusi bagi raga ini. Akhirnya kita menjalin rasa saling mencintai dalam dunia yang berbeda. Entah masih lanjut ataukah sudah dalam tahap pergi untuk selamanya. Hampir satu tahun kita tak pernah lagi saling menyapa, berawal dari keegoisan masing-masing akhirnya menimbulkan kesan yang tak diinginkan. Mungkin kau yang menginginkan hal ini terjadi. Tapi dalam hati ku sampai detik aku menulis ini rasa inginku akan dirimu tak pernah hilang sama sekali.  Sesekali aku mengunjungi dunia mu lewat tengah malam yang sepi. Melihat senyum dan canda tawa mu yang dulu setiap hari aku saksikan tanpa harus menetapkan waktu untuk aku bisa menyaksikan nya. Kini, momen itu tak bisa aku lakukan lagi. Karena ada halangan berat yang membuat kita untuk tidak bisa lagi bersama. Kau tahu, aku melangkah sampai detik ini selalu dengan rasa penyesalan yang tak pernah bisa aku maafkan. Dalam mencintaimu, aku ...

Mengungkap Misteri Vlad the Impaler: Dibalik Legenda Vampir

Nama misterius yang dikaitkan dengan legenda vampir, meskipun keberadaan mereka tidaklah dapat dibuktikan secara ilmiah. Salah satu nama yang sering disebut adalah "Vlad the Impaler" atau Vlad III, Pangeran Wallachia. Dia adalah penguasa yang terkenal karena kekejamannya dalam menghukum musuh-musuhnya dengan cara menancapkan mereka di atas tiang-tiang. Meskipun tidak secara langsung terkait dengan legenda vampir, Vlad the Impaler sering dianggap sebagai inspirasi untuk karakter Count Dracula dalam novel Bram Stoker, karena Stoker menggunakan beberapa elemen dari sejarah Vlad dalam menciptakan tokoh fiksinya. Vlad the Impaler, nama yang memancarkan aura kekejaman dan kegelapan, telah menjadi subjek pembicaraan dan spekulasi selama berabad-abad. Dalam artikel ini, kami akan menggali ke dalam sejarah dan legenda di balik tokoh kontroversial ini, serta bagaimana ia terkait dengan mitos vampir yang menyelimuti budaya populer. Vlad III lahir pada tahun 1431 di Transilvania, wilayah...