Langsung ke konten utama

Mutiaraku Yang Hilang

Setelah aku terjebak oleh rasa sakit hati yang begitu mendalam. 6 hati pernah aku coba tuk singgahi, satu persatu aku arungi. Bermaksud mencari pengobat dari sakit yang saat itu aku alami.

"Untuk mengobati luka lama kita perlu mencari pengobat hati yang baru", kalimat itulah yang sering aku jadikan acuan untuk mencari cinta yang baru.

Satu demi satu aku coba. Membuka hati seluas-luasnya, namun tak pernah menemukan kesempatan untuk bisa bersama. Semuanya kandas.

Akhirnya aku meminta temanku untuk mencarikan satu teman perempuan yang bisa di ajak bercerita. Dan dia pun mengenalkan satu sosok perempuan yang bisa membuat aku jatuh cinta lagi.

Aku jatuh hati padanya disaat aku sedang membutuhkan teman. Kami saling mengenal satu sama lain dan ternyata dia adalah adik kelas waktu SMA dulu.

Lama kami saling mengenal. Bertukar cerita tentang kisah kasih di masa lalu. Akhirnya kami memutuskan untuk membuat komitmen "menikah".

Aku dan dia mulai saling nyaman. Saling melengkapi satu sama lain. Saling berbagi kisah pilu dan terkadang pula aku dan dia selalu menghadirkan orang di masa lalu diantara cerita kami berdua.

Perlahan-lahan aku melupakan kisah ku yang dulu. Aku dan dia tak pernah ada hubungan yang memiliki ikatan namun kami memiliki satu tujuan bersama yaitu komitmen "menikah".

Karena aku rasa ikatan pacaran itu sudah tak bisa lagi melekat pada diri kita dengan usia masing-masing yang sudah hampir menginjak kepala 3.

Singkat cerita, aku dan dia telah mengukir kisah sendiri. Aku dengan segala hal tentang dirinya dan begitupun sebaliknya. Memasuki tahun pertama kami saling mengenal. Ada keinginan besar dalam diriku untuk segera melaksanakan komitmen itu. Namun apa daya, ada saja kendala yang hadapi.

Melihat orang lain menikah rasa ingin segera melamarnya menggebu-gebu. Namun aku bersyukur dia pun masih bisa menunggu. 

Aku tak pernah menemui wanita yang sesabar dirinya. Sebaik dia, selembut dia. Dia adalah "Mutiara" bagiku. Aku seperti orang yang beruntung bisa mencintai dan mengenal dirinya. Aku merasa inilah alasannya kenapa dari 6 hati yang pernah aku singgahi tak pernah satu pun yang bisa membuat aku jatuh cinta lagi.

Memasuki tahun kedua, masalah demi masalah kami hadapi. Aku dengan keegoisan ku begitu pun dia dengan keras hatinya. Kami sering berselisih paham. Namun komitmen awal untuk hidup bersama membuat masalah demi masalah bisa kami hadapi.

Namun ada beberapa hal yang seharusnya tidak mengusik ketenangan hubungan kami. Kadang ada saja angin yang membawa berita kepada nya yang menjelekkan tentang diriku. Aku di anggap sebagai orang yang sama sekali tidak cocok dengan dia yang begitu polos. Semakin sering dia mendengar kabar tersebut semakin tersisih aku dalam dirinya. Semakin sering kami berdebat dengan kasus yang sama. Yang akhirnya bisa membuat aku dan dia keluar dari keinginan yang di bangun bersama dari awal.

Semakin sering kami di uji. Semakin sering pula aku meminta petunjuk kepada sang pencipta. Dalam mimpi pun aku selalu diberikan petunjuk tentang dirinya. Tak pernah aku mendapatkan petunjuk mimpi selain dirinya. Hal itu membuat aku yakin bahwa dirinya adalah takdir yang memang akan menjadi kenyataan untuk diriku.

Bulan berganti bulan, ujian semakin lebih mendominasi ketimbang kebahagiaan. Kadang dia dengan sendirinya mengatakan bahwa dirinya sudah tak punya rasa lagi akan diriku. Kadang dia mati rasa akan cintaku. Hal-hal yang tidak pernah aku harapkan mulai bermunculan. Restu dari keluarga besarnya yang tak pernah kami dapatkan begitu pula dengan perasaan dirinya yang kian hari kian berkurang bahkan sudah tak ada.

Sakit hati sudah pasti, namun aku tak ingin larut dalam hal itu. Aku berjanji untuk perjuangkan hubungan yang telah lama kami jalin. Apa yang tidak dia sukai terkadang aku lakukan dengan segala ketidakmampuan ku mengontrol diri. Aku takut kehilangannya, sampai-sampai aku mengancam ingin membunuhnya. Aku tak tahu harus berbuat apalagi untuk bisa membuat dirinya seperti dulu lagi.

Kadang dia mengingatkan aku, bahwa sikap ku yang tidak terkontrol membuat dirinya takut. Aku seolah-olah ingin memilikinya dalam genggaman ku. Aku lupa bahwa keinginan kami untuk hidup bersama telah melenceng jauh. Dia tertekan atas sikap ku, namun aku pun berlaku seperti itu bukan tanpa alasan. 

Waktu berlalu, kini kisah kami sudah tak seperti dulu lagi. Dia yang telah muak dengan sikap aku mencoba untuk keluar dari jeratan diriku. Aku yang selalu berjuang sendiri untuk memperbaiki semuanya kembali, tertatih bahkan tak mampu untuk melangkah lebih jauh. Keinginan besar dalam diriku untuk hubungan ini adalah membuat dirinya bahagia. Segala hal aku lakukan demi melihat dirinya tertawa, namun disaat dia jauh dariku, "Mutiaraku" seolah-olah hilang. Yah aku mulai kehilangan sosok dirinya yang dulu begitu tulus mengucapkan kalimat "Aku rindu".

Waktu berjalan menuju 3 tahun, kisah aku dengan dirinya berada di ujung tanduk. Katanya, sudah tak ada harapan lagi untuk bisa bersama. Tanpa restu, tanpa pondasi dalam hatinya, semua orang-orang terdekatnya tak ada yang merestui hubungannya dengan diriku. Aku berontak, dia yang ajarkan aku segala hal tiba-tiba berkata demikian. 

"Aku yang jatuh dia yang ulurkan tangan. Aku yang sakit dia yang memberikan obat. Aku yang hilang arah dia yang menjadi petunjuk arah. Aku yang berdarah dia yang mengusap darah itu. Aku yang hampir menyerah dia yang selalu hadir untukku. Aku menikmati segala hal tentang dirinya. Sampai aku lupa aku telah lupa diri. Aku terlalu mencintainya, terlalu memuja dirinya. Sampai aku lupa, rasa dia terhadap diriku sudah sampai pada titik beku, yang perlahan semakin cair dan akhirnya hilang. "

Dan sampailah pada ujungnya, ketika antara kita tak bisa lagi untuk bersama. Aku kembali jatuh untuk yang kedua kalinya disaat mendekati garis komitmen "menikah". Dia sudah lelah dengan segala sikapku. Aku bisa apa, tentu aku hanya bisa meratapi kehilangan sosok yang aku selalu banggakan di depan orang banyak. Aku terlalu mencintainya sampai aku lupa mencintai dzat yang menciptakan cinta itu. Perjuanganku ternyata sebatas ujung jalan bukan mendekati finish.

Benih-benih yang pernah kita ciptakan bersama, tak bisa kita petik hasilnya. Kita telah sama-sama terluka dengan keegoisan masing-masing. Kita telah di lukai oleh sifat tak ingin mengalah satu sama lain. Tangisanku seolah tak pernah bernilai lagi dimatamu. Perjalanan malam ku kini telah kau akhiri.

Kini Mutiaraku telah hilang bersamaan dengan dia yang telah pergi. Ia telah membebaskan dirinya dari aku yang selalu ingin membahagiakannya.

Tuhan, titip dia dalam segala do'a. Aku tak pernah ingin menyakitinya. Aku telah melewati batas maksimal mencintai sosok dirinya. Bahagiakan dia Tuhan, sempatkan aku melihat dia bersanding dengan orang yang bisa melebihi cintaku padanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aplikasi Kamus Kosa Kata Bahasa Kore V.2 Mode Offline - Rilis

Kore adalah salah satu nama desa, bahkan salah satu suku yang ada di indonesia, Desa tersebut berada di Kecematan Sanggar, Kabupaten Bima. Bahasa Kore adalah salah satu bahasa astronesia yang berada di Nusa Tenggara Barat, Bahasa ini sudah tidak lagi di gunakan akibat masa transisi peralihan penggunaan bahasa Kore menjadi bahasa Bima oleh masyarakatnya, akibat peralihan tersebut sehingga penuturnya sampai sekarang hanya sisa beberapa orang saja atau mungkin sekarang sudah tidak ada yang bisa menggunakan bahasa tersebut. Tujuan pembuatan aplikasi ini untuk melestarikan, mendokumentasikan bahasa tersebut agar tidak hilang ditelan zaman, jika masih ada penutur atau pengguna aplikasi ini yang masih bisa menggunakan bahasa tersebut, kami berharap agar bisa mengambil banyak kosa kata atau membuat dalam bentuk kamus lengkap.  Panduan install. Download Klik disini =>  Kamus Bahasa Kore Jika ada notifikasi seperti gambar dibawah ini, klik detail selengkapnya dan klik ok, Aplikasi in...

Jejak Kerajaan Sanggar: Transisi Pusat Pemerintahan dan Catatan Perjalanan Sejarahnya

Asia Tenggara memang menjadi pusat aktivitas perdagangan yang signifikan pada periode tersebut, terutama karena letak geografisnya yang strategis dan keragaman produk ekspor yang dimilikinya. Sumbawa, meskipun buktinya sedikit, juga turut serta dalam perdagangan tersebut. Pulau ini terkenal karena kekayaan alamnya, terutama kayu secang/sapan, yang menjadi salah satu komoditas utamanya. Selain kayu secang/sapan, Sumbawa juga menghasilkan berbagai produk ekspor lainnya seperti beras, lilin lebah, madu, sarang burung walet, garam, kapas, dan bahkan kuda berkualitas tinggi. Wilayah Sumbawa, termasuk Bima, Kore (Sanggar), dan Sumbawa Barat, menjadi tujuan bagi para pembeli yang mencari kuda berkualitas tinggi. Meskipun Sumbawa bukanlah pusat perdagangan utama seperti Jawa, tetapi orang Sumbawa dikenal dalam perdagangan maritim dan menjadi bagian dari jaringan perdagangan yang meluas di Asia Tenggara. Peran Makassar sebagai pusat perdagangan yang penting di Sulawesi Selatan memang sangat sig...

Insiden Serangan Pisau di Sydney: Ketegangan di Tengah Kekhawatiran akan Keamanan

Sebuah insiden serangan pisau baru-baru ini di Sydney telah mengguncang Australia dan memicu kekhawatiran akan keamanan di tengah-tengah masyarakat. Insiden ini kembali menyoroti tantangan yang dihadapi pihak berwenang dalam mencegah serangan teroris di negara tersebut. Kejadian itu terjadi pada hari Kamis sore, di pusat kota Sydney, ketika seorang pria bersenjatakan pisau mulai menyerang orang-orang di jalan. Polisi segera merespons panggilan darurat dan tiba di tempat kejadian untuk menangani situasi tersebut. Menurut laporan, seorang wanita tewas dalam serangan itu, sedangkan beberapa orang lainnya mengalami luka-luka. Polisi segera menangkap tersangka, seorang pria berusia 24 tahun yang telah dikenal oleh otoritas karena keterlibatannya dalam aktivitas terorisme sebelumnya. Sementara investigasi tentang motif serangan tersebut masih berlangsung, polisi mengatakan bahwa serangan itu diyakini terkait dengan ekstremisme. Otoritas keamanan juga telah mengonfirmasi bahwa tersangka memil...

Kajian Botani, Kegunaan, dan Budidaya Alstonia scholaris (Pulai): Menelusuri Warisan Alam dan Kearifan Lokal dalam Pengobatan Tradisional

Nama Ilmiah:  Alstonia scholaris´ (L.) R. Br. **Nama Daerah**:  - Kayu Kita (Bhs. Tontemboan) - Kayu Telor (Bhs. Minahasa) **Nama Asing**:  - Devil’s tree, Ditta bark tree (I) - Chatian, Saitan-ka-jhad, Saptaparna (IP) - Co tin pat, Phayasattaban (T) **Famili**: Apocynaceae **Sinonim**:  - Echites scholaris L. - E. pala Ham. - Tabernaemontana alternifolia Burm. **Nama Simplisia**: Alstoniae Cortex (kulit kayu dan cabang). **Pertelaan**:  Pohon dengan tinggi 20-25 m. berbatang lurus dengan diameter dapat mencapai 60 cm, percabangan mengarpu, bergetah putih, rasanya sangat pahit. Daun tunggal, tersusun berkarang 4-9 helai, bertangkai yang panjangnya 7,5-15 mm, bentuk daun lonjong sampai lanset atau lonjong sampai bulat telur sungsang, permukaan atas licin, permukaan bawah agak pucat, tepi daun rata, pertulangan daun menyirip, panjang 10-23 cm, lebar 3-7,5 cm. **Perbungaan**: Majemuk tersusun dalam malai yang bergagang panjang, keluar dari ujung tangkai. Bunga memi...

Apa itu bitcoin halving?

Bitcoin Halving  adalah peristiwa yang terjadi setiap empat tahun sekali di jaringan Bitcoin. Blockchains membutuhkan waktu sekitar 4 tahun untuk membuka 210.000 blok lagi, sebuah standar yang ditetapkan oleh pencipta blockchains  untuk terus  mengurangi tingkat pengenalan mata uang. Awalnya, ketika Bitcoin diluncurkan pada tahun 2009, para penambang menerima hadiah sebesar 50 bitcoin untuk setiap blok yang berhasil di Tambang. Namun, setelah acara halving pertama pada tahun 2012, hadiah ini dikurangi menjadi 25 bitcoin per blok. Halving berikutnya terjadi pada tahun 2016 dan 2020, yang selanjutnya dikurangi menjadi 12,5 bitcoin dan kemudian menjadi 6,25 bitcoin. Tujuan Dari Bitcoin Halving  Tujuan dari Bitcoin halving adalah untuk mengontrol pasokan bitcoin baru yang memasuki sirkulasi dan untuk memastikan bahwa total pasokan bitcoin dibatasi. Dengan mengurangi laju penciptaan bitcoin baru, peristiwa pengurangan sebagian membantu menjaga kelangkaan dan mencegah infl...