Langsung ke konten utama

Googletrans Python Termux Tutorial

Menginstal library `googletrans` di Termux, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Buka Termux:

   Buka aplikasi Termux di perangkat Android Anda.

2. Perbarui Paket:

    
pkg update && pkg upgrade
    

   Jalankan perintah berikut untuk memastikan bahwa paket Termux Anda diperbarui:

3. Instalasi Dependensi:

   Sebelum menginstal `googletrans`, pastikan bahwa dependensi yang diperlukan sudah terpasang di Termux. Jalankan perintah ini untuk memastikan:

    
pkg install python
pkg install clang
    

4. Instalasi `googletrans`:

   Setelah dependensi terinstal, Anda dapat menginstal library `googletrans` menggunakan pip :

    
pip install googletrans==4.0.0-rc1
    

   Pastikan untuk menunggu hingga proses instalasi selesai.

5. Coba Penggunaan:

   Setelah instalasi selesai, Anda dapat mencoba menggunakan `googletrans` dengan membuat skrip Python. Misalnya, Anda dapat membuat berkas dengan nama `translate_test.py` menggunakan editor teks di Termux seperti nano:

    
nano translate_test.py
    

   Lalu, masukkan contoh kode Python berikut ke dalam berkas tersebut:

    
from googletrans import Translator

translator = Translator()
text = "Hello, how are you?"
translated_text = translator.translate(text, dest='fr')
print("Original text:", text)
print("Translated text:", translated_text.text)
    

   Simpan dan keluar dari editor teks dengan menekan `Ctrl + X`, lalu tekan `Y` untuk menyimpan perubahan, dan tekan `Enter`.

6. Jalankan Skrip Python:

   Jalankan skrip Python yang baru saja Anda buat dengan perintah:

    
python translate_test.py
    

   Anda seharusnya melihat keluaran yang menampilkan teks asli dan teks yang telah diterjemahkan ke bahasa Prancis.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda telah berhasil menginstal dan menggunakan `googletrans` di Termux. Anda sekarang dapat menggunakannya untuk kebutuhan terjemahan teks dalam proyek Python Anda.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi 100 judul skripsi jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir

1. Analisis Komparatif Terhadap Konsep Keadilan Sosial dalam Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Jalalain. 2. Peran Tafsir Al-Qur'an dalam Membentuk Identitas Muslim Minoritas: Studi Kasus pada Muslim di Amerika Serikat. 3. Interpretasi Tafsir Al-Qur'an tentang Hak Cipta dalam Konteks Digital Rights Management. 4. Tafsir Ayat-Ayat Tentang Teknologi: Perspektif Al-Qur'an dalam Konteks Penggunaan Sosial Media. 5. Kajian Eksploratif terhadap Konsep Nuklir dalam Tafsir Al-Qur'an: Implikasi untuk Kebijakan Energi. 6. Peran Tafsir Al-Qur'an dalam Membangun Kesadaran Lingkungan: Studi Kasus pada Ayat-Ayat yang Berkaitan dengan Perlindungan Hewan. 7. Analisis Konseptual tentang Konsep Kesehatan Mental dalam Tafsir Al-Qur'an: Pendekatan Psikologis dan Spiritual. 8. Eksplorasi Konsep Pariwisata dalam Tafsir Al-Qur'an: Implikasi untuk Pengembangan Pariwisata Berbasis Budaya. 9. Kajian Hermeneutik terhadap Aspek-Apek Gender dalam Tafsir Al-Qur'an: Perspektif Kritis Femini...

Mengeksplorasi Jejak Sejarah: 10 Situs Web untuk Mencari Sumber Naskah di Zaman Kolonialisme di Indonesia

Indonesia, dengan warisan sejarah yang kaya dan kompleks, telah melalui masa kolonialisme yang panjang yang telah membentuk perkembangan politik, sosial, dan budayanya. Untuk memahami lebih dalam tentang periode kolonialisme ini, penting bagi peneliti, sejarawan, dan masyarakat umum untuk memiliki akses yang luas terhadap sumber-sumber naskah dan dokumen yang relevan. Di era digital ini, banyak lembaga dan institusi telah memperluas akses terhadap koleksi mereka melalui platform daring. Dalam artikel ini, kami akan menjelajahi sepuluh situs web yang menyediakan sumber-sumber naskah di zaman kolonialisme di Indonesia. 1. Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI):    Sebagai rumah bagi banyak dokumen bersejarah, ANRI memiliki koleksi yang mencakup periode kolonialisme di Indonesia. Dari arsip foto hingga catatan resmi pemerintah kolonial, situs web ANRI menawarkan akses yang berharga bagi mereka yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang masa lalu Indonesia. 2. Perpustakaan Nasi...

Move On Tak Semudah Membalikan Telapak Tangan.

Satu kalimat yang selalu aku pertanyakan yang sampai detik ini belum aku dapatkan jawaban yang memuaskan. Mengapa ada pertemuan jika akhirnya harus berpisah.? Mengapa harus ada kata cinta jika akhirnya ada kata mantan.! Tulisan ini sebagai bentuk curahan hati dari penulis yang tak tahu harus menceritakan kemana tentang kisahnya sendiri. Kenalkan, nama saya El (samaran). Saya menulis kisah ini karena tidak tahu harus menceritakan kepada siapa kisah yang sampai detik ini masih menghantui perjalanan hidupku. Kalian pasti pernah mencintai seseorang dalam diam. Yah, rasanya sangat indah. Walaupun tak di anggap sama sekali. Tapi it's okelah karena sudah menjadi resiko. 3 Maret 2014 yang lalu di salah satu kampus negeri ternama di Makassar, hari dimana aku mulai mencintai seorang wanita dalam diam. Entah rasa itu muncul dari mana. Aku mulai mencari tahu tentang dirinya. Segala hal tentang dirinya, aku berusaha mencari tahu. Dia bernama Najmi (samaran), dia berasal salah satu daerah yang a...

Memulai dengan Termux: Panduan Lengkap untuk Pengguna Android

Pernyataan untuk masa lalu dan Masa kini

Keluh kesah yang selalu ingin aku utarakan. Untuk masa lalu . "Hahahahaha, kisah ku. Apa kabar mu dulu. Aku merindukan waktu-waktu berharga kita dulu. Jauh sebelum aku mengenal masa kini. Jauh sebelum aku mengenal kata Cinta. Aku menyesal pernah sia-siakan kesempatan waktu itu. Aku telah salah memilih cara bersosial. Tapi aku pun merasa bangga karena masa itu pernah aku lewati, setidaknya aku bisa pelajari hikmah apa dari masa itu". Untuk para teman yang pernah hadirkan sedikit kisah kasih. "Apakah di benak kalian tak sedikitpun mengingat akan kebersamaan kita dulu. Aku paham akan kehidupan kalian yang sekarang. Tapi apakah sudah hilang kisah cinta yang kalian ceritakan dulu. Apakah sudah pudar tawa kita bersama dulu. Tak adakah bekas atau pun sisa-sisa dari kenangan itu dalam ruang hati kalian meskipun hanya secuil. Kadang aku bertanya, apakah memang tak ada hubungan yang abadi. Secangkir kopi yang kalian berikan kepada ku dulu, sampai saat ini masih aku sediakan dikala...