Salinan Isaac Newton dari "Persiapan Merkurius (Sophick) untuk (Batu Filsuf)" menunjukkan minat Newton dalam bidang alkimia, selain karyanya yang terkenal dalam fisika dan matematika. Newton, seorang ilmuwan yang brilian dan diakui secara luas karena penemuan dan kontribusinya dalam bidang ilmu alam, juga memiliki ketertarikan yang mendalam dalam alkimia, sebuah praktik yang pada masanya sering kali disatukan dengan upaya-upaya untuk mencapai kebijaksanaan spiritual dan pencarian batu filsuf.
Dalam salinan manuskripnya, yang dimiliki oleh Newton, mungkin terdapat catatan atau anotasi yang dibuat oleh Newton sendiri, mencerminkan pemikiran dan eksperimen pribadinya dalam memahami teks alkimia. Minat Newton dalam alkimia menunjukkan sisi lain dari kepribadiannya yang kurang dikenal secara luas, yang menambahkan dimensi baru pada pemahaman kita tentang ilmuwan ini.
Salinan Newton dari "Persiapan Merkurius untuk Batu Filsuf" memberikan wawasan tentang minatnya dalam praktik alkimia serta pemahaman dan interpretasinya terhadap teks-teks alkimia kuno. Meskipun kontribusinya dalam ilmu alam modern jauh lebih terkenal, minatnya dalam alkimia memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kompleksitas pikirannya dan keberagaman minatnya dalam pemahaman alam semesta.
Manuskrip ini, yang berjudul "Tentang Persiapan Merkurius [Sophick] untuk [Batu Filsuf] dengan menggunakan regulus bintang-bintang Mars [yaitu besi] dan Luna [yaitu perak] dari Manuskrip Filsuf Amerika," membahas proses persiapan bahan-bahan yang diperlukan dalam pencarian batu filsuf, sebuah konsep penting dalam alkimia.
Dalam manuskrip tersebut, dijelaskan tentang metode persiapan merkurius, yang merupakan salah satu bahan penting dalam pembuatan batu filsuf. Merkurius dalam konteks alkimia tidak hanya merujuk pada logam air raksa, tetapi juga melambangkan unsur yang mendasari yang dianggap memiliki sifat-sifat kimiawi dan spiritual tertentu yang diperlukan dalam proses alkimia.
Selain itu, manuskrip ini juga menyinggung tentang penggunaan regulus bintang-bintang Mars, yang dapat merujuk pada besi, dan Luna, yang merujuk pada perak. Dalam praktik alkimia, besi dan perak adalah dua logam yang sering kali digunakan sebagai bahan baku dalam pencarian batu filsuf.
Seluruh proses yang dijelaskan dalam manuskrip ini merupakan bagian dari upaya alkimis untuk mencari atau menciptakan batu filsuf, yang dianggap memiliki kekuatan magis untuk mengubah logam menjadi emas dan memberikan keabadian. Meskipun manuskrip tersebut mungkin mengandung detail teknis tentang proses alkimia, sangat penting untuk diingat bahwa alkimia adalah lebih dari sekadar usaha kimia; ini juga melibatkan aspek-aspek spiritual, filosofis, dan mistis.
Komentar