Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.): Menelusuri Kearifan Tradisional dalam Pengobatan dan Budidaya Tumbuhan Lokal
Nama Ilmiah: Averrhoa bilimbi L.
Nama Daerah:
- Belimbing botol (Bhs. Sangihe)
Nama Asing:
- Cucumber tree, Tree sorrel (I)
- Huang gua shu (C)
- Talingping (T)
Famili: Oxalidaceae
Nama Simplisia: Fructus Averrhoae Bilimbi (Buah belimbing wuluh)
Pertelaan:
Tumbuhan ini berasal dari Amerika Tropis dan menyukai tempat tumbuh yang tidak terlalu terlindungi dan cukup lembab. Berukuran kecil dengan tinggi mencapai 10 meter dan batang yang tidak terlalu besar. Daunnya bersusun berkarang dengan 21-45 pasang anak daun. Perbungaan majemuk tersusun dalam malai dengan bunga kecil berwarna ungu kemerahan. Buahnya berbentuk bulat lonjong bersegi panjang, hijau kekuningan saat masak, berair, dan memiliki rasa asam.
Kegunaan dan Cara Meramu:
Masyarakat Sangihe (Tangkoko-Batu Putih) menggunakan belimbing wuluh sebagai obat ginjal dan obat panas. Untuk obat ginjal, kulit batang direbus dan diminum. Sedangkan untuk obat panas, kulit batang dicukur, direbus, dan air rebusannya diminum.
Terkait dengan Budidaya:
Perbanyakan dapat dilakukan dengan biji dan cangkok.
Kandungan Kimia:
Batangnya mengandung saponin, tanin, glukosida, kalsium oksalat, sulfur, asam format, dan peroksidase.
Sifat dan Khasiat:
Belimbing wuluh memiliki rasa asam, bersifat sejuk, dan astringen. Berkhasiat sebagai analgesik, melancarkan keluarnya empedu, anti-radang, dan diuretik.
Kegunaan Lainnya:
- Darah tinggi: Rebus buah belimbing wuluh dengan air dan minum setelah dingin.
- Sakit gigi berlubang: Kunyah buahnya pada gigi yang berlubang.
Nama Daerah Lainnya:
Blingbing buloh (Bali), Blimbing wuluh (Jawa Tengah), Bhalimbhing bulu (Madura), Belimbing asem (Melayu), Limbi (Bima), Limeng (Aceh), Bainang (Makassar), Uteke (Irian).
Komentar