Langsung ke konten utama

Kepala Korwil memberikan apresiasi "dua jempol" terhadap mahasiswa KKN STIE Bima pada peresmian "Rumah Baca" di Madrasah Ibtidaiyah Desa Kore.

 

Apresiasi yang luar biasa diberikan oleh kepala dinas Dikpora kecamatan Sanggar atau kepala koordinator wilayah (KORWIL) Kecamatan Sanggar dalam hal ini bapak Ramli Arifin, S.Pd dalam sambutannya pada saat peresmian "rumah baca" yang di gagas oleh komunitas pemuda desa Kore dan bekerja sama dengan mahasiswa KKN STIE Bima angkatan XXI pada hari Rabu tanggal 27 September 2023 yang bertempat di Madrasah ibtidaiyah desa Kore.

Dalam sambutannya beliau menyatakan bahwa, indeks minat baca untuk wilayah provinsi NTB paling rendah di antara provinsi lain, yaitu di urutan kedua dari bawah. Beliau pun mendukung dan sangat memberikan apresiasi kepada para pemuda dan mahasiswa KKN STIE Bima atas kinerjanya selama beberapa bulan kebelakang dalam mempersiapkan peresmian rumah baca tersebut. Dalam sambutannya itu, beliau berharap agar kedepannya rumah baca yang telah diresmikan ini akan berjalan dan selalu aktif sampai ke pengurusan selanjutnya.

Dan tak lupa pula beliau memberikan dukungan berupa penghargaan berbentuk SK kepengurusan yang akan dikeluarkan oleh pihak pemdes Kore dan akan di legalkan oleh pihak Dikpora kecamatan Sanggar dalam hal ini beliau sendiri yang akan menandatangani nya.

Rumah baca di desa Kore ini akan menjadi contoh dari program pemerintah yang akan membangun minat baca dari generasi selanjutnya. Dan rumah baca ini adalah komunitas pertama yang di legalkan oleh pemerintah di kabupaten Bima di tahun 2023 ini dan diharapkan menjadi percontohan dari desa-desa lain yang peduli akan kemampuan literasi para pelajar.

Dalam kelanjutan sambutan nya beliau mengintruksikan kepada pihak pemdes Kore untuk memasukan komunitas ini kedalam ADD desa Kore agar rumah baca ini tetap berjalan,ujarnya.

Akbar selaku ketua panitia dari mahasiswa KKN STIE Bima 2023 memiliki harapan semoga dengan hadirnya literasi rumah baca akar sanggar ini bisa berguna untuk generasi kedepannya untuk menumbuhkan budaya membaca sejak dini guna menciptakan regenerasi yang cerdas untuk kemajuan bangsa dan negara, khususnya untuk desa kore itu sendiri. Kegiatan literasi tersebut dibawah bimbingan dosen pembimbing mahasiswa KKN STIE Bima dalam hal ini bapak M, Rimawan Msi,ak,ca dan bapak Alwi M,Ak yang pada saat peresmian tersebut kedua dosen tersebut telah menyempatkan waktu untuk hadir.

Kegiatan yang dihadiri oleh bapak camat Sanggar, jajaran pemerintah Desa Kore, seluruh kepala dusun yang ada di desa Kore, jajaran Polsek Sanggar, jajaran Damposramil kecamatan Sanggar dan semua kepala sekolah mulai dari  kepala TK/TKIT, SD/SDIT, SMP, SMA, SMK diakhiri oleh sesi pemotongan pita dan foto bersama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengeksplorasi Jejak Sejarah: 10 Situs Web untuk Mencari Sumber Naskah di Zaman Kolonialisme di Indonesia

Indonesia, dengan warisan sejarah yang kaya dan kompleks, telah melalui masa kolonialisme yang panjang yang telah membentuk perkembangan politik, sosial, dan budayanya. Untuk memahami lebih dalam tentang periode kolonialisme ini, penting bagi peneliti, sejarawan, dan masyarakat umum untuk memiliki akses yang luas terhadap sumber-sumber naskah dan dokumen yang relevan. Di era digital ini, banyak lembaga dan institusi telah memperluas akses terhadap koleksi mereka melalui platform daring. Dalam artikel ini, kami akan menjelajahi sepuluh situs web yang menyediakan sumber-sumber naskah di zaman kolonialisme di Indonesia. 1. Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI):    Sebagai rumah bagi banyak dokumen bersejarah, ANRI memiliki koleksi yang mencakup periode kolonialisme di Indonesia. Dari arsip foto hingga catatan resmi pemerintah kolonial, situs web ANRI menawarkan akses yang berharga bagi mereka yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang masa lalu Indonesia. 2. Perpustakaan Nasi...

100 judul skripsi untuk pendidikan matematika dengan pendekatan metodologi kualitatif dan kuantitatif

Berikut ini 100 judul skripsi untuk pendidikan matematika dengan pendekatan metodologi kualitatif dan kuantitatif: Metodologi Kualitatif: 1. "Eksplorasi Strategi Pengajaran Guru dalam Membantu Siswa Memahami Konsep Matematika Abstrak" 2. "Studi Kasus tentang Persepsi Siswa terhadap Penggunaan Metode Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Mata Pelajaran Matematika" 3. "Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keterlibatan Siswa dalam Diskusi Kelas Matematika" 4. "Penelusuran Persepsi Guru tentang Penerapan Teknologi dalam Pembelajaran Matematika di Sekolah Menengah" 5. "Studi tentang Peran Orang Tua dalam Mendorong Minat Belajar Matematika pada Anak-anak Usia Dini" 6. "Eksplorasi Pengalaman Belajar Matematika Siswa Berkebutuhan Khusus di Sekolah Inklusi" 7. "Analisis Metode Pengajaran Alternatif dalam Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika pada Siswa" 8. "Studi Kasus tentang Faktor-faktor yang Mempengar...

Kejayaan dan Kehancuran Kerajaan Kutai Martadipura: Jejak Sejarah di Bumi Kalimantan Timur

Kerajaan Kutai Martadipura adalah salah satu kerajaan tertua di Nusantara yang terletak di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Kalimantan Timur, Indonesia. Kerajaan ini memiliki sejarah yang kaya, dengan masa kejayaan dan kemundurannya yang mencerminkan dinamika politik, ekonomi, dan budaya di kawasan tersebut. Kerajaan Kutai Martadipura didirikan pada abad ke-4 Masehi oleh seorang pemimpin bernama Maharaja Kudungga, yang sering dianggap sebagai pendiri dinasti pertama Kerajaan Kutai. Namun, catatan sejarah awal kerajaan ini masih terbungkus dalam misteri dan legenda, sehingga ada sedikit kepastian tentang asal-usulnya. Salah satu rajanya yang terkenal adalah Maharaja Mulawarman, yang memerintah sekitar abad ke-4 hingga abad ke-5 Masehi. Dia adalah seorang penguasa yang kuat dan bijaksana, yang memperluas wilayah kekuasaannya hingga ke Sungai Barito dan berhasil memperkokoh kedudukan Kerajaan Kutai Martadipura sebagai kekuatan dominan di Kalimantan Timur. Masa kejayaan Kerajaan Kutai...

Move On Tak Semudah Membalikan Telapak Tangan.

Satu kalimat yang selalu aku pertanyakan yang sampai detik ini belum aku dapatkan jawaban yang memuaskan. Mengapa ada pertemuan jika akhirnya harus berpisah.? Mengapa harus ada kata cinta jika akhirnya ada kata mantan.! Tulisan ini sebagai bentuk curahan hati dari penulis yang tak tahu harus menceritakan kemana tentang kisahnya sendiri. Kenalkan, nama saya El (samaran). Saya menulis kisah ini karena tidak tahu harus menceritakan kepada siapa kisah yang sampai detik ini masih menghantui perjalanan hidupku. Kalian pasti pernah mencintai seseorang dalam diam. Yah, rasanya sangat indah. Walaupun tak di anggap sama sekali. Tapi it's okelah karena sudah menjadi resiko. 3 Maret 2014 yang lalu di salah satu kampus negeri ternama di Makassar, hari dimana aku mulai mencintai seorang wanita dalam diam. Entah rasa itu muncul dari mana. Aku mulai mencari tahu tentang dirinya. Segala hal tentang dirinya, aku berusaha mencari tahu. Dia bernama Najmi (samaran), dia berasal salah satu daerah yang a...

Untuk dia yang menjadi duniaku.

Untuk dirinya yang pernah menjadi duniaku. Sejenak aku belajar banyak dari dirimu. Mencintaimu dengan penuh tantangan. Mulai dari keluarga besar mu sampai akhirnya rasa tidak restu itu pun hadir di antara kedua orangtua mu. Menyayangi mu adalah ujian yang amat berat untuk ku pelajari. Mulai dari ujian untuk perasaan kita sampai perasaan itu hilang perlahan dari dalam dirimu  Aku belajar untuk bisa menerima kenyataan selama bersama dirimu. Mencoba untuk perlahan-lahan melupakan rasa dendam. Belajar sabar menghadapi setiap kali dirimu menghadirkan dia yang pernah menjadi bagian dari masa lalu mu kedalam cerita indah kita berdua.  Adik, tak adakah membekasnya rasa yang aku berikan selama ini dalam hatimu. Tak pernah kah bersemayam sedikit pun rasa sayang yang aku tunjukkan selama ini. Hingga dengan mudahnya kau mengatakan, " Aku sudah tak ada rasa lagi terhadap dirimu. Aku sebenarnya sudah lama ingin pisah namun aku takut mengatakannya ". Aku ternyata diberikan kepalsuan oleh mu...