Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2020

Mencintaimu dalam dunia yang berbeda

Waktu berlalu begitu saja tanpa tersisa jejakmu sama sekali dalam pandangan ku. Seolah-olah kau hanyalah ilusi bagi raga ini. Akhirnya kita menjalin rasa saling mencintai dalam dunia yang berbeda. Entah masih lanjut ataukah sudah dalam tahap pergi untuk selamanya. Hampir satu tahun kita tak pernah lagi saling menyapa, berawal dari keegoisan masing-masing akhirnya menimbulkan kesan yang tak diinginkan. Mungkin kau yang menginginkan hal ini terjadi. Tapi dalam hati ku sampai detik aku menulis ini rasa inginku akan dirimu tak pernah hilang sama sekali.  Sesekali aku mengunjungi dunia mu lewat tengah malam yang sepi. Melihat senyum dan canda tawa mu yang dulu setiap hari aku saksikan tanpa harus menetapkan waktu untuk aku bisa menyaksikan nya. Kini, momen itu tak bisa aku lakukan lagi. Karena ada halangan berat yang membuat kita untuk tidak bisa lagi bersama. Kau tahu, aku melangkah sampai detik ini selalu dengan rasa penyesalan yang tak pernah bisa aku maafkan. Dalam mencintaimu, aku mera

Ketika Tuhan Menyalip Rencana Kita.

Kita pernah saling bertukar pendapat tentang baju apa yang akan kita gunakan ketika resepsi pernikahan kita nanti. Apakah baju adat dari mu ataukah baju adat dari daerah ku. Bahkan aku pernah belajar melafazkan ikrar suci serah terima ijab kabul atas nama mu. Kita pernah saling berencana seperti apa kehidupan kita setelah hidup bersama nanti. Bahkan kita sudah menyiapkan nama anak kita berdua nanti. Masa itu adalah masa terindah dalam hidup ku yang kurasa sampai saat ini. Bertahun-tahun bersama merencanakan segala nya hancur begitu saja dengan cara Tuhan Menyalip Rencana Kita. Aku terlalu percaya diri bahwasanya kau akan menjadi kekasih ku sampai maut yang akan memisahkan kita. Nyatanya kisah kita hanya sampai dalam tahap perencanaan. Kita pernah saling berencana, di kota mana kita akan tempati pergi "honeymoon". Kita pernah berencana di daerah siapa kita akan tinggal. Di daerah ku, ataukah di daerah tempat kelahiran mu. Aku pun sampai teringat kata-kata mu dulu, bahwasanya k

Pernyataan untuk masa lalu dan Masa kini

Keluh kesah yang selalu ingin aku utarakan. Untuk masa lalu . "Hahahahaha, kisah ku. Apa kabar mu dulu. Aku merindukan waktu-waktu berharga kita dulu. Jauh sebelum aku mengenal masa kini. Jauh sebelum aku mengenal kata Cinta. Aku menyesal pernah sia-siakan kesempatan waktu itu. Aku telah salah memilih cara bersosial. Tapi aku pun merasa bangga karena masa itu pernah aku lewati, setidaknya aku bisa pelajari hikmah apa dari masa itu". Untuk para teman yang pernah hadirkan sedikit kisah kasih. "Apakah di benak kalian tak sedikitpun mengingat akan kebersamaan kita dulu. Aku paham akan kehidupan kalian yang sekarang. Tapi apakah sudah hilang kisah cinta yang kalian ceritakan dulu. Apakah sudah pudar tawa kita bersama dulu. Tak adakah bekas atau pun sisa-sisa dari kenangan itu dalam ruang hati kalian meskipun hanya secuil. Kadang aku bertanya, apakah memang tak ada hubungan yang abadi. Secangkir kopi yang kalian berikan kepada ku dulu, sampai saat ini masih aku sediakan dikala

Stop pacaran, Jika ingin menikah, Mari.!

Jika ada yang mendekati lalu menyatakan perasaannya, jawab saja. Aku ingin "Stop pacaran, jika ingin menikah, mari". Milenial kini telah banyak berubah dari segala hal. Mulai dari fashion yang telah kekinian hingga sampai ke cara mereka mengungkapkan perasaan nya. Entah ini sebuah fenomena positif atau hanya mengikuti trend saja. Ketika banyak artis berbondong-bondong "Hijrah" Milenial pun ikut berhijrah. Namun masih ada beberapa hal kenapa "Hijrah" nya Milenial sekarang hanya ikut arus, karena masih mencintai dunia dengan cara ber "Pacaran". Bukankah hal itu jelas-jelas dilarang. Karena pada hakikatnya mencintai dengan pacaran itu akan menghadirkan banyak kerugian. Salah satu waktu dan salah duanya ialah tenaga dan pikiran. Seolah-olah dunia milik berdua namun lupa fitrahnya sebagai manusia untuk saling menjaga diri dari fitnah manusia lainnya akibat dari pacaran itu sendiri. Aku menulis hal ini dikarenakan pernah merasakan dan banyak para Milen

Move On Tak Semudah Membalikan Telapak Tangan.

Satu kalimat yang selalu aku pertanyakan yang sampai detik ini belum aku dapatkan jawaban yang memuaskan. Mengapa ada pertemuan jika akhirnya harus berpisah.? Mengapa harus ada kata cinta jika akhirnya ada kata mantan.! Tulisan ini sebagai bentuk curahan hati dari penulis yang tak tahu harus menceritakan kemana tentang kisahnya sendiri. Kenalkan, nama saya El (samaran). Saya menulis kisah ini karena tidak tahu harus menceritakan kepada siapa kisah yang sampai detik ini masih menghantui perjalanan hidupku. Kalian pasti pernah mencintai seseorang dalam diam. Yah, rasanya sangat indah. Walaupun tak di anggap sama sekali. Tapi it's okelah karena sudah menjadi resiko. 3 Maret 2014 yang lalu di salah satu kampus negeri ternama di Makassar, hari dimana aku mulai mencintai seorang wanita dalam diam. Entah rasa itu muncul dari mana. Aku mulai mencari tahu tentang dirinya. Segala hal tentang dirinya, aku berusaha mencari tahu. Dia bernama Najmi (samaran), dia berasal salah satu daerah yang a